Makassar, Tribun - Harga minyak tanah di Kota Makassar dan sekitarnya akan dinaikkan secara bertahap hingga mencapai harga keekonomian. Pada bulan September mendatang, harga minyak tanah diperkirakan mencapai Rp 7.000 per liter.
General Manager (GM) Pemasaran BBM Ritel PT Pertamina Wilayah VII Fredy Novrianto mengungkapkan hal tersebut di Balai Kota Makassar, Jumat (24/7)."Kalau Elpiji (3 Kg) sudah dibagi, makan minyak tanah bersubsidi secara bertahap akan ditarik dari pasaran. Jangan sampai subsidi minyak tanah masih ada sementara subsidi gas Elpiji juga ada. Sekarang kita sudah mulai melakukan pengurangan minyaj tanah secara bertahap," kata VII Fredy.
Selaku pejabat baru, Fredy yang didampingi sejumlah manajer PT Pertamina bersilaturahmi dengan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin.
Menanggapi rencana penghapusan subsidi minyak tanah tersebut, sejumlah warga, khususnya kalangan ibu rumah tangga, meminta Pertamina tidak menerapkan kebijakan baru tersebut secara drastis.
"Sebaiknya ada kajian dulu karena berdasarkan pengalaman kami, menggunakan kompor gas untuk merebus jauh lebih boros. Kalau harga minyak sudah mencapai Rp 7.000 per liter, itu sama saja menghancurkan ekonomi rumah tangga kami,"Nuriyati Dg Kenang, ibu rumah tangga yang tinggal di Jl Baji Pangaseng, Makassar.
Sementara Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Sulawesi Selatan (YLK Sulsel), Zohra Andi Baso, mengatakan, Pertamina harus menjamin pasokan gas dan melakukan sosialisasi sebelum memberlakukan aturan baru penghapusan subsidi minyak tanah dalam waktu dekat ini (lihat, Harus Jamin Pasokan).
lengkapnya klik ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar