30/07/13

Amplifier Class D

Mungkin sebagian kita belum mengenal/mengatahui yang mana itu Amplifier Class D.. Ampli ini sangat simpel namun mempunyai daya sangat maksimal, tanpa atau sedikit menggunakan Heatsink, sehingga terbuangnya Daya hampir  tidak ada.
Penggunaan Amplifier Class D banyak di jumpai pada TV LCD/LED, HomeTeater dan lainnya. contoh Amplifier Class D sebagai berikut:



Amplifier klas D dikenal sebagai PWM(Pulse Width Modulation) amplifier atau Switching amplifier yang sekarang ini semakin popular digunakan.  Menggantikan amplifier klas AB yang telah banyak digunakan sebelumnya
 
Lalu Bagaimana seperti apakah amplifier klas D itu? Dan apa pula kelebihannya?

Amplifier klas AB memiliki “power disipasi” (kehilangan tenaga)  yang relatip masih besar sehingga membutuhkan pendingin (heat zink) yang besar pula. Makin besar power (Watt) amplifier klas AB, makin besar pendingin yang dibutuhkan. Disini kurang lebih terjadi kerugian tenaga sekitar 25~40% yang berubah menjadi panas, yang harus dibuang lewat pendingin. 
Gambar: Amplifier Class AB

Amplifier Class D hampir tidak menghasilkan panas sehingga tidak membutuhkan pendingin. Efisensi yang dicapai mendekati hampir 100%, hanya membutuhkan sedikit ruang serta sedikit komponen pendukung, dan tentu saja harga jadi lebih murah. Hanya komponen INDUKTOR dan KAPASITOR filter pada class D yang makan banyak tempat.
 
Prinsip kerja Amplifier Class D

Sinyal suara (audio) merupakan sinyal yang berbentuk Sinus. Amplifier klas D merubah dulu sinyal suara ini bentuknya menjadi pulsa-pulsa “ON-OFF” (seperti switching) dengan “panjang periode” yang dapat berubah-ubah seperti gambar dibawah ini (ditunjukkan dengan Vo). Oleh karena itu klas D juga dinamakan PWM (Pulse Width Modulation)


  • Untuk merubah sinyal input yang berbentuk sinus menjadi sinyal PWM digunakan sebuah Osilator triangle dan sebuah Komparator seperti gambar dibawah.
  • Kemudian sinyal PWM diperkuat menggunakan Gate drive amplifier dan sebuah Output amplifier yang menggunakan FET (MOSFET).
  • Sinyal output yang berupa pulsa-pulsa PWM kemudian dirubah kembali menjadi sinyal sinus menggunakan “Low Pass Filter” (yang terdiri dari Lf + Cf) sebelum diumpankan ke Speaker.


Contoh penggunaan Amplifier Class D pada LCD TV Toshiba Regza 32 Inc. Menggunakan Preamp + Amp TAS5705
 
Sekian..
sumber: sebagian inpirasi dari http://marsonotv.blogspot.com

8 komentar:

Kier Audio mengatakan...

Info yg bagus ini...... kalo mo merakit sendiri gitu kira2 sdh ada belum ya kit dipasaran.... thanks

K@k'Yanz mengatakan...

kali yg Class D, pakai ic jenis SMD, susah cetaknya..

Kier Audio mengatakan...

Hmm........ gitu ya, mungkin ada alternatif pake IC yg bentuknya bukan micro........ ?
Kalo keterangan diatas sngt hemat daya yg terbuang....... jadi hampir2 ga pake bias yg konstan ya Gan ?

Merkurius mengatakan...

Oooooo . . .

mawarseharummelati mengatakan...

Gan kalo layar bergaris rusak apanya ya..

LOVELYZ TRILOGY mengatakan...

mantap bener ini ilmunya gan.. sip
https://www.tokopedia.com/codyonline/etalase/blower-solder-uap

Nickname.Pirman mengatakan...

Gan mau nanya, kan ane punya ampli class D tpa3116 dan pas awal di pakek bagus, tapi pas besok nya suaranya jadi kayak flip flop, masalahnya dimana ya gan?

Nickname.Pirman mengatakan...

Gan mau nanya, kan ane punya ampli class D tpa3116 dan pas awal di pakek bagus, tapi pas besok nya suaranya jadi kayak flip flop, masalahnya dimana ya gan?